Surabaya – konstruktif.id
Penerapan protokol Covid 19 di Surabaya semakin diperketat. Seperti protokol untuk perindustrian, perusahaan, perdagangan, mal hingga apartemen.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, saat ini camat, Satpol PP dan Dinas Perdagangan mengkontrol agar pihak tersebut mengikuti protokol yang sudah dibuat.
“Jadi sebetulnya kalau kita sudah mengikuti protokol yang kita buat misalnya social distancing atau cuci tangan juga itu gak perlu khawatir sebetulnya. Cuma masalahnya kalau jaraknya terlalu itu dekat itu yang berbahaya, mangkanya kenapa kita kontrol terus,” kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Minggu (10/5/2020).
Maka, lanjut Risma, kecamatan bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk terus mengontrol tiap orang yang masuk ke perusahaan atau pertokoan. Bahkan, Satpol PP telah melakukan penindakan beberapa toko yang melanggar dan diproses sesuai Perda.
“Kemarin itu kalau gak salah langsung diproses, KTP-nya diambil kemudian diproses di pengadilan. Seperti itu sudah dilakukan sama Satpol PP mulai kemarin lusa kalau gak salah,” jelasnya.
Meski sudah diberi peringatan, tapi masih ada saja yang tak jera. Bahkan, kata Risma, kecamatan setempat sampai memberi peringatan tiga kali.
“Kecamatan kalau gak salah itu sudah menindak karena sudah diperingkatkan tiga kali tapi masih tetap membandel,” terangnya.
Risma percaya, jika protokol dijalankan secara disiplin maka tidak ada penindakan. Sebab, kunci saat pandemi Corona ialah disiplin dan patuh pada protokol pemerintah.
“Saya percaya kalau kita disiplin itu kita gak kenapa-kenapa, kuncinya itu kita disiplin,” lanjutnya.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya ini berharap, toko yang masih buka untuk membatasi pembeli saat masuk. Agar tidak terjadi desak-desakan dan tetap menjaga jarak.
“Saya berharap toko-toko itu kalau misal banyak pembeli agar dibatasi yang masuk di dalam toko. Supaya gak desak-desakan, itu saya berharap gitu,” harapnya.(detik.com)
