Menpora Tolak Permintaan Juara Dunia Parabadminton Asal Indonesia
Jakarta / Konstruktif. id
Pelatnas paragames dihentikan sejak 1 April lalu. Meski begitu, masih ada beberapa atlet yang menjalani latihan mandiri di Solo. Salah seorang di antaranya adalah ratu parabadminton Leani Ratri Oktila.
’’Kami tetap latihan biasa dan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku,’’ ungkap Leani ketika dihubungi kemarin. ’’Tetapi, tidak bisa dimungkiri memang ada rasa bosan dan jenuh. Biasanya kan ramai. Sekarang hanya tinggal beberapa orang saja,’’ tambah tunggal putri kategori SL4 terbaik dunia tersebut.
Karena itu, juara dunia ganda putri 2019 dan ganda campuran 2017 dan 2019 itu sempat meminta kepada Kemenpora untuk mendatangkan lawan sparing dari luar pelatnas. Tidak muluk-muluk dari luar negeri. Cukup dari klub-klub lokal di sekitar Solo. Dengan begitu, dia dan beberapa pemain lain yang masih bertahan di Solo bisa tetap mengasah insting bertanding.
Permintaan tersebut langsung direspons Menpora Zainudin Amali. Dia mengatakan, memang agak susah untuk bisa mewujudkan hal itu dalam kondisi pandemi penyakit menular seperti sekarang. Bagi yang sudah berada di pelatnas, memang aman. Sebab, mereka sudah melakukan karantina mandiri selama berbulan-bulan.
’’Tetapi, yang datang dari luar itu yang tidak aman. Dari luar harus ada pemeriksaan ketat, mengecek peralatannya steril atau tidak. Ini yang menjadi kekhawatiran kami,’’ jelas Amali kemarin.
Politikus Partai Golkar itu memahami, pasti ada rasa bosan yang melanda para atlet. Tetapi, keselamatan mereka justru harus diutamakan. Amali mencontohkan pelatnas PBSI di Cipayung yang menjalankan prosedur ketat. Mereka membatasi akses keluar masuk kompleks Cipayung. Bahkan, bertemu keluarga pun tidak boleh.
’’Ini (mendatangkan lawan sparing dari luar, Red) perlu pertimbangan ketat,’’ kata Amali. ’’Atlet di dalam memang sehat. Tetapi, yang datang dari luar bisa membawa penyakit. Satu pelatnas bisa kena. Ini kasihan para atletnya juga,’’ imbuh menteri 58 tahun itu.(Jawapost).