Jakarta | Konstruktif.id – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan salah satu tugasnya sebagai pimpinan adalah menyelamatkan uang Pertamina.
Pernyataan tersebut disampaikan Ahok saat melakukan diskusi virtual, yang diunggah melalui Youtube Pertamina.
“Kan saya ditaruh di sini untuk menyelamatkan uang Pertamina. Saya digaji untuk menyelamatkan uang Pertamina ,” ujarnya, dikutip dari cnnindonesia, Selasa (03/08/2020).
Ia menuturkan untuk menyelamatkan uang Pertamina, salah satu upayanya adalah merampingkan sektor hulu Pertamina. Dengan perampingan tersebut, ia meyakini perseroan bisa menghemat hingga 20 persen.
“Kami akan periksa, kami akan kirim audit terus salah di mana. Dan saya senang kami sudah mulai ketemu auditnya,” ucapnya.
Selain upaya itu, untuk menyelamatkan uang Pertamina, ia juga akan mengejar koruptor di tubuh Pertamina. Ia mengaku sudah bekerja sama dengan KPK untuk menguber koruptor di tubuh perusahaannya.
“Kami sudah MoU dengan KPK. Kami malah taruh orang di SesDekom ini orang dari KPK. KPK setiap saat bisa minta data ke kami,” katanya.
Tak hanya dengan KPK, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melacak koruptor di tubuh Pertamina.
“Dengan PPATK, kami mau kejar. Jadi siapa saja yang mau korup di Pertamina, hati-hati Anda nikmati, kami akan lacak Anda melalui PPATK,” katanya.
Ahok ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir menjadi komisaris utama Pertamina pada November tahun lalu. Selain sebagai komisaris utama ia juga mengemban tugas sebagai komisaris independen Pertamina.
Saat pertama kali menjabat, Ahok sempat menyinging soal mafia minyak dan gas di Pertamina. Ahok mengatakan tahu soal mafia migas di Pertamina . Tapi menurutnya pemberantasan mafia migas di Pertamina merupakan kewenangan dari direksi Pertamina.
Sesuai fungsi dan tugasnya, Ahok akan mengawasi direksi dalam menjalankan perusahaan, termasuk memberi nasihat. (cnni/k2)
