Konstruktif News
Minggu, 27 Juli 2025
No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Regional/Daerah
    • Medan
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Profil
  • Sehat
  • Seremoni
  • Video
  • Viral
Konstruktif News
No Result
View All Result
Konstruktif News
No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Regional/Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Video
  • Viral
Home Opini

KOKO si Barang Antik yang Sexy di Pilkada Serentak (10)

(Sebuah Diskusi Imajiner)

redaksi Penulis: redaksi
5 November 2020 | 11:20 WIB
Rubrik: Opini
0

“Prihatin Ketika Calon Tunggal Menciptakan KetidakHarmonisan”

 

KOKO – KOLOM KOSONG atau KOTAK KOSONG, sedikit mengerutkan kening, saat menerima kehadiran kami. Namun, senyum kecil yang menghiasi bibirnya, menunjukkan betapa KOKO sangat merindukan kehadiran kami di rumah minimalisnya

Sama seperti kami – sudah cukup lama – tidak membangun komunikasi dengan KOKO.

Ya. Seperti lazimnya sejak awal ketemu, kali ini KOKO pun masih mengenakan celana dan kemeja putih. Sesuai dengan posisi KOKO berada di sebelah kiri CALON TUNGGAL, tanpa foto dan polos putih. Begitulah posisi KOKO sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU (PKPU).

Saat berjabatan tangan satu per satu dengan kami, KOKO menyapa dengan lembut, “Saudaraku baik dan sehat. Bagaimana kabar keluarga. Bagaimana juga kabar para calon pemilih yang memiliki hak penuh untuk menentukan menang kalahnya calon kepala daerah.”

Tentu, kami menjawab, bahwa semuanya dalam keadaan baik.

Agak sedikit senyap suasana pertemuan ini. KOKO sedikit menunduk, saat kami duduk mengelilingi meja minimalis yang di atasnya sudah terhidang empat cangkir kecil kopi dan kue klepon.

“Saya merasa prihatin dengan kondisi kekinian yang terjadi pada sebuah organisasi sosial kemasyarakat, terkait dukungan. Seyogianya hal itu tidak terjadi dalam pesta demokrasi yang seharusnya menggembirakan rakyat,” kata KOKO membuka percakapan.

Ternyata gonjang-ganjing yang menimbulkan hiruk-pikuk di media sosial maupun di pemberitaan media cetak mau pun online itu, sudah sampai juga ruang kehidupan KOKO.

“Banyak pihak yang menyesal kenapa hal itu terjadi. Seharusnya tidak demikian. Seharusnya hal-hal kedamaianlah yang dipertontonkan kepada masyarakat banyak,” kata si Arga.

KOKO mengangguk-angguk. Kemudian tersenyum lebar. Sepertinya, KOKO sudah menemukan sesuatu yang pas untuk disampaikannya kepada kami.

“Kenapa KOKO tersenyum lebar,” tanya Argo.

“Saya merasa lucu saja. Bagaimana bisa seorang calon pemimpin, demikian cerobohnya dalam menanggapi sebuah dukungan tanpa melakukan berbagai pertimbangan atau melihat lebih jauh atas benar tidaknya sebuah dukungan diterima,” kata KOKO.

KOKO menggambarkan, bahwa seorang calon pemimpin itu, apalagi sudah dinyatakan sebagai CALON TUNGGAL, sepatutnya bertindak lebih bijak, lebih matang, dan lebih jeli dalam menghindari ketidak-harmonisan terjadi dalam lingkaran ketercalonannya.

“Ya, itu yang kita sesalkan. Sebagai calon tunggal, walau pun dikatakannya, dirinya hadir karena undangan dari sebuah komunitas marga, seharusnya sebelum acara diselenggarakan, ditanyakan dulu apakah komunitas marga itu memiliki wadah atau tidak. Jika marga itu memiliki wadah, ya sepatutnyalah si calon tunggal tidak memenuhi undangan tersebut,” kata Argi.

Tetapi, kenyataannya bahwa si calon tunggal tidak mau peduli terkait keetikaan ada tidaknya wadah marga tersebut. Bagi si calon tunggal, mendapatkan doa dan dukungan dari marga menjadi sangat penting, karena ada angka 11.000 yang disampaikan kepada si calon tunggal.

Jadi, kehadiran si calon tunggal, bukan dalam konteks mau membangun keharmonisasian dengan wadah marga tersebut. Kehadirannya, semata-mata ingin mengklaim bahwa 11.000 yang disebut-sebut menjadi miliknya.

“Keserakahan dan kesombongan si calon tunggal itu, sudah dipertontonkannya dengan terbuka sekali, tanpa peduli bagaimana gejolak perasaan anggota yang bernaung di wadah marga itu, merasa terluka, dan tanpa memikirkan bagaimana perasaan ketua wadah tersebut,” kata Arga.

Tindakan semena-mena dengan mengabaikan otoritas ketua wadah marga tersebut, sudah “dikebiri” si calon tunggal. Yang lebih parahnya lagi, si calon tunggal itu sudah berkali-kali ketemu dengan ketua wadah marga tersebut.

Ketika si calon tunggal melihat sebelah mata otoritas ketua wadah tersebut, tanpa disadari atau memang disadari, sudah terjadi sikap tidak peduli terhadap bagaimana seorang calon pemimpin menunjukkan sikap menjaga dan melestarikan keharmonisan hubungan dirinya dengan seluruh elemen masyarakat yang ada.

Ya, kita merasa “Prihatin ketika calon tunggal menciptakan ketidakharmonisan” di tengah komunitas sebuah marga. Buah dari keambisiusan untuk mendapatkan partai sebanyak-banyaknya, ternyata dipertunjukkannya juga keambisiusan untuk mendapatkan suara sebanyak-banyak dari wadah marga.

Aneh juga, bukankah dengan memborong partai atau mendapatkan dukungan banyak partai, itu sebenarnya sudah lebih dari cukup? Bukankah dengan suara yang didapat partai pengusung dan pendukungnya, itu juga suara yang diberikan rakyat dan wadah marga?

Kenapa ya, calon tunggal yang sudah dinyatakan sebagai satu-satunya calon, masih kurang percaya diri untuk memenangkan pertarungan dengan KOLOM KOSONG atau KOKO?

“Apakah ini yang dikatakan keserakahan atau keraguan atau tidak percaya diri,” tanya Argi.

Idealnya, seorang calon pemimpin itu, sudah mempertunjukkan kemampuannya dalam menjaga keharmonisan di tengah kehidupan sosial kemasyarakatan yang akan dipimpinnya. Camkan itu para calon tunggal di 25 kabupaten/kota di negeri ini.

 

(Ijin warga Kota Pematangsiantar dan warga di 24 daerah lainnya✓Episode diskusi bersama si “Para Koko” kita lanjutkan besok ya…Episode ini akan tetap berkelanjutan hingga 5 Desember 2020.

Salam)

ShareTweetSendShareSharePin

Baca Juga

Oplus_16908288
Opini

Dinamika Sistem Pendidikan Tinggi yang Ideal di Indonesia

Penulis: Konstruktif.id
10 Juni 2025 | 22:56 WIB

Dinamika Sistem Pendidikan Tinggi yang Ideal di Indonesia Jakarta, 10 Juni 2025 Perguruan tinggi di Indonesia memainkan peran penting sebagai...

Read moreDetails
Opini

REFLEKSI 78 TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. APAKAH BERIBADAH SUDAH MERDEKA ?

Penulis: Redaksi Konstruktif
17 Agustus 2023 | 22:16 WIB

    Oleh : Limsardo Panjaitan, S.Pd. (Mahasiswa Magister Ilmu Administrasi, Universitas HKBP Nommensen, Medan)     Kita memperingati Hari...

Read moreDetails
Opini

Petani Sejahtera, Pangan Aman!

Penulis: Redaksi Konstruktif
3 Agustus 2023 | 22:51 WIB

  Oleh : PEBRIAN ARWADI PASARIBU Anggota GMKI Komisariat USI Cabang Pematangsiantar-Simalungun Bahan pangan adalah bahan baku berupa hasil pertanian,...

Read moreDetails
Opini

PENGABDIAN MAHASISWA DI TENGAH MASYARAKAT

Penulis: Redaksi Konstruktif
30 Juli 2023 | 23:44 WIB

  Oleh : YOPAN SIANIPAR Wakil Sekretaris Fungsional Masyarakat BPC GMKI Pematangsiantar-Simalungun Masa Bakti 2023-2025 Dalam dunia pendidikan, mahasiswa sering...

Read moreDetails
Opini

EKSISTENSI ORGANISASI DI ERA TEKNOLOGI

Penulis: Redaksi Konstruktif
29 Juli 2023 | 14:50 WIB

Oleh : Echa Uliany Gultom (Wasekfung Medkominfo) BPC GMKI Pematangsiantar-Simalungun Masa Bakti 2023-2025 Organisasi adalah suatu kesatuan atau susunan yang...

Read moreDetails
Opini

Kehidupan Mahasiswa Berorganisasi

Penulis: Redaksi Konstruktif
25 Juli 2023 | 18:25 WIB

Oleh : JELITA TAMPUBOLON Ketua Caretaker STIE Sultan Agung GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun Kehidupan mahasiswa berorganisasi memiliki peran yang sangat penting...

Read moreDetails

Berita Terkini

Pematangsiantar

Antisipasi 3C dan Premanisme, Polsek Siantar Timur Laksanakan Blue Light Patrol Malam Hari 

27 Juli 2025 | 07:42 WIB
Pematangsiantar

Polsek Siantar Utara Sampaikan Himbauan Kamtibmas dan Sosialisasi Call Center 110

27 Juli 2025 | 07:39 WIB
Pematangsiantar

Operasi Patuh Toba 2025, Sat Lantas Polres Pematangsiantar Lakukan Penindakan Pelanggaran Kasakmata

27 Juli 2025 | 07:36 WIB
Pematangsiantar

Ciptakan Situasi Aman dan Kondusif, Polres Pematangsiantar Laksanakan Patroli Hingga Subuh 

27 Juli 2025 | 07:31 WIB
Pematangsiantar

Polsek Siantar Martoba kedepankan Masalah Warganya Dengan Mediasi

27 Juli 2025 | 07:28 WIB
Pematangsiantar

Jumat Berkah, Kapolsek Siantar Timur Bagikan Bansos kepada Warga Membutuhkan 

27 Juli 2025 | 07:25 WIB
Pematangsiantar

Wujudkan Lingkungan Bersih dan sehat,Polsek Siantar Selatan Ikuti Gotong Royong Massal 

27 Juli 2025 | 07:22 WIB
Pematangsiantar

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn menerima kunjungan petugas Pendataan Keluarga Tahun 2025

25 Juli 2025 | 23:37 WIB
Pematangsiantar

Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar  menggelar Operasi Pasar Murah di Kecamatan Siantar Marimbun

25 Juli 2025 | 23:33 WIB
Pematangsiantar

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn menghadiri Rapat Paripurna VIII DPRD Kota Pematangsiantar terkait Nota Pengantar Rancangan KUA-PPAS P-APBD Kota Pematangsiantar Tahun Anggaran (TA) 2025

25 Juli 2025 | 23:29 WIB
Pematangsiantar

Sebanyak 55 siswa-siswi dari berbagai SMA/Sederajat dinyatakan lulus menjadi calon anggota Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Kota Pematangsiantar Tahun 2025

25 Juli 2025 | 23:25 WIB
Pematangsiantar

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn menghadiri Rapat Paripurna VII DPRD Kota Pematangsiantar terkait Nota Pengantar atas Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pematangsiantar Tahun Anggaran (TA) 2026

25 Juli 2025 | 23:22 WIB
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms

© 2020-2024 Konstruktif ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Regional/Daerah
    • Medan
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Profil
  • Sehat
  • Seremoni
  • Video
  • Viral

© 2020-2024 Konstruktif ID

rotasi barak berita hari ini danau toba