Konstruktif News
Minggu, 16 November 2025
No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Regional/Daerah
    • Medan
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Profil
  • Sehat
  • Seremoni
  • Video
  • Viral
Konstruktif News
No Result
View All Result
Konstruktif News
No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Regional/Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Video
  • Viral
Home News Nasional

Sumarsih : Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Berat Butuh Kemauan Politik

redaksi Penulis: redaksi
14 November 2020 | 06:20 WIB
Rubrik: Nasional
0

“Tahun ini tanggal 13 November jatuh pada hari Jumat, persis seperti 22 tahun lalu ketika cinta kasih kami direnggut oleh aparat bersenjata yang menjadi alat rejim,” demikian ujar Maria Catarina Sumarsih membuka pembicaraan dengan VOA, mengenang putranya Bernardinus Realino Norma Irmawan atau yang biasa disapa Wawan.

Wawan adalah mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta, salah seorang korban Peristiwa Semanggi I, yang terjadi pada tanggal 13 November 1998. Peristiwa yang berawal dari demonstrasi damai menentang pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa MPR, bergulir menjadi bentrokan berdarah yang menewaskan 17 warga sipil, termasuk enam mahasiswa. Salah seorang di antaranya adalah Wawan.

“Tragedi Semanggi I ini terjadi tepat pada tahun yang sama ketika Presiden Soeharto turun setelah berkuasa selama lebih dari 32 tahun. Mungkin generasi baru tidak mengetahui peristiwa ini atau latar belakangnya, jadi saya tidak akan bosan-bosan menyampaikannya kembali,” ujar Sumarsih.

Insiden ini terjadi kurang dari enam bulan setelah demonstrasi besar-besaran dan pergolakan politik yang mendorong reformasi di seluruh bidang.

Setelah Soeharto menyatakan mundur dari jabatan presiden, pada 10-13 November 1998 berlangsung Sidang Istimewa MPR untuk meminta pertanggungjawaban Presiden BJ Habibie. Para mahasiswa menolak hal itu karena mensinyalir akan digunakan untuk ajang konsolidasi kroni Soeharto.

“Mahasiswa ingin ada pemilu terlebih dahulu. Tragedi Semanggi I dan kemudian setahun kemudian terjadi Tragedi Semanggi II merupakan pelanggaran HAM berat yang tidak kunjung selesai,” imbuhnya.

Tak Pernah Surut Langkah, Sumarsih Tuntut Penyelidikan

Sumarsih, ibu dua anak yang pada tahun 1990-an itu bekerja di Sekretariat DPR, tak pernah surut langkah menuntut penyelidikan terhadap Tragedi Semanggi I yang menewaskan Wawan. Ia bahkan menjadi salah satu tokoh vokal dari kelompok orang tua yang anak-anaknya menjadi korban penembakan dan aksi kekerasan pada masa reformasi.

Ditemani beberapa LSM, Sumarsih rajin mengikuti rapat-rapat panitia khusus di DPR hingga aksi unjuk rasa menuntut penyelesaian penyelidikan kasus itu.

“Para presiden di Indonesia kerap menggunakan peristiwa penembakan para mahasiswa dan pelanggaran HAM berat lain sebagai komoditas politik untuk meraup suara. Ini juga terjadi pada pemerintahan Jokowi. Malah pada pemerintahan kedua lebih parah lagi karena beliau menunjuk Prabowo Subianto, yang dipecat dari militer karena diduga kuat terlibat dalam pelanggaran HAM tahun 1998 dan juga aksi kekerasan di Timor Timur, menjadi menteri pertahanan. Dua anggota eks Tim Mawar, yang menculik mahasiswa pada tahun 1997-1998 malah diangkat menjadi pejabat Kemhan,” ujar Sumarsih lirih.

PTUN Menangkan Gugatan Hukum terhadap Jaksa Agung

Sumarsih, yang sejak kematian Wawan berpuasa setiap hari Kamis hingga Sabtu, hari-hari di mana putranya ditembak dan dimakamkan, Januari lalu sempat mengajukan tuntutan ke Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN Jakarta menggugat pernyataan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI pada 16 Januari.

Ketika itu Burhanuddin mengatakan bahwa Peristiwa Semanggi I dan Semanggi II bukan pelanggaran HAM berat dan “seharusnya Komnas HAM tidak menindaklanjuti karena tidak ada alasan dibentuknya pengadilan ad hoc berdasarkan rekomendasi DPR kepada Presiden.”

PTUN Jakarta memutuskan pernyataan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin itu merupakan “perbuatan melawan hukum” dan mewajibkannya membuat pernyataan tentang penanganan kasus itu “dengan keadaan yang sebenarnya” dalam rapat kerja Komisi III DPR mendatang.

Kapuspenkum langsung menolak putusan PTUN dan mengatakan akan mengambil langkah hukum lain. Namun keluarga korban dan “Koalisi Untuk Keadilan Semanggi I dan II” yang mengajukan gugatan itu menyambut baik putusan tersebut dan meminta Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi kinerja jaksa agung, menuntaskan penyelidikan dan membawa kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang “terbengkalai” ke pengadilan HAM ad hoc.

Sumarsih : Saya Sudah Melakukan Segalanya

“Saya sangat yakin penyelesaian pelanggaran HAM berat itu tergantung kemauan politik. Selama tidak ada kemauan politik dari pemerintah maka itu tidak akan selesai,” ujar Sumarsih.

Tetapi perempuan yang sebelum pandemi virus corona rajin menggelar “Aksi Kamisan” di depan Istana Kepresidenan di Jakarta itu buru-buru menambahkan bahwa ia sudah pasrah.

“Saya sudah melakukan segalanya. Saya sudah ikuti prosedur agar peristiwa ini diselidiki setuntas-tuntasnya. Saya sudah kirim surat ke presiden, mengikuti sidang-sidang di DPR dan kini saya ikut Aksi Kamisan dengan anak-anak muda, yang bahkan juga dilakukan di 43 kota lain selain Jakarta. Saya tahu saya tidak lagi bisa berharap pada Presiden Jokowi, tetapi kini sudah ada generasi baru, anak-anak muda yang akan melanjutkan perjuangan kami. Termasuk jika saya sudah… jika saya sudah meninggal,” ujarnya dengan suara nyaris tak terdengar.

Lebih jauh Sumarsih, yang kini berusia 68 tahun, mengatakan yang menyemangatinya hingga sekarang adalah agenda yang diperjuangkan Wawan dan kawan-kawannya pada tahun 1998 itu. “Cinta saya pada Wawan bertransformasi pada perjuangan untuk menegakkan supremasi hukum dan HAM, yang juga menjadi agenda perjuangannya,” tambahnya.

Puisi Tak Berjudul

Setiap tanggal 13 November, Sumarsih mengenang salah satu puisi yang ditulis Wawan di lembar bukunya, yang bahkan belum sempat diberi judul. Sebuah radio di Jakarta kerap membacakan puisi ini pada tanggal 13 November (saat terjadinya Peristiwa Semanggi I), tanggal 12 Mei (saat terjadinya Peristiwa Trisakti) dan tanggal 24 September (saat terjadinya Peristiwa Semanggi II).

Sumarsih kembali membagikan puisi tanpa judul ini pada VOA.
Apakah aku pejuang atau pahlawan reformasi,
Aku tak tahu, itu hanya ungkapan orang
Aku bosan dilecehkan, ketika aku berkata perjuangan
Seakan aku seorang pelawak
Aku bukan pelawak, aku hanya mencoba
Aku mencoba menuruti hati nurani
Aku berusaha untuk orang lain
Aku tak peduli akan balas budi
Aku hanya bisa berusaha agar semua orang bisa tersenyum
Aku hanya ingin orang bisa bebas
Aku hanya ingin mencintai
Terlalu besar yang aku korbankan, kuliah, jodoh dan kedamaian
Berbulan-bulan aku dicekam rasa takut, takut disiksa
Berbulan-bulan aku lari dari hidup normal
Tapi perjuangan yang hampir selesai musnah
Reformasi kini hanya kedok para penguasa
Aku masih ingin berjuang, tapi itu tak mungkin Kiri kananku jurang, depan belakangku tembok
Aku sendiri, haruskah aku lari keluar seperti yang lain?
Belum, aku masih punya nyawa, dan itu pengorbanan terakhirku
Aku ingin bebas, aku ingin menjadi manusia biasa
Tapi itu melawan nurani
Manusia harus bebas
Pejabat harus melayani bukan dilayani, menindas, memeras dan menyiksa
Aku harus menang
Aku dambakan reformasi dan demokrasi.
Wawan
[VOAINDONESIA]
ShareTweetSendShareSharePin

Baca Juga

Nasional

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi menghadiri Pembukaan Indonesia Ekonomi Syariah Tahun 2025-Forum & Expo di Islamic Center

Penulis: Konstruktif.id
25 Oktober 2025 | 19:35 WIB

Mataram - Konstruktif.id | Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi menghadiri...

Read moreDetails
Nasional

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn bertemu pihak PTPN 3 Holding

Penulis: Konstruktif.id
22 Agustus 2025 | 17:05 WIB

Jakarta - Konstruktif.id | Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn bertemu pihak PTPN 3 Holding, di Gedung Agro Plaza Lantai...

Read moreDetails
Nasional

Rapimnas Peradi Pergerakan di Samosir, akan Mengeluarkan Memorandum Danau Toba  

Penulis: Konstruktif.id
5 Juni 2025 | 19:08 WIB

Pematangsiantar –Konstruktif.id | Dewan Pimpinan Pusat Persaudaraan Profesi Advokat Nusantara atau DPP Peradi Pergerakan akan menggelar rapat pimpinan nasional atau...

Read moreDetails
Nasional

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi Menghadiri dan Menerima Penghargaan dari SETARA Institute dalam acara Peluncuran Indeks Kota Toleran 2024

Penulis: Konstruktif.id
27 Mei 2025 | 22:22 WIB

Jakarta - Konstruktif.id | Kota Pematangsiantar meraih prestasi membanggakan. Di tahun 2024, Kota Pematangsiantar sebagai Kota Toleran di Indonesia naik...

Read moreDetails
Nasional

Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar Ny Liswati Wesly Silalahi Bersama Ketua TP PKK Dari Berbagai kota se-Indonesia Menghadiri Ladies Program

Penulis: Konstruktif.id
8 Mei 2025 | 21:36 WIB

Surabaya - Konstruktif.id | Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar Ny Liswati Wesly Silalahi bersama Ketua TP PKK dari berbagai kota...

Read moreDetails
Nasional

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn Menghadiri Acara Rapat Koordinasi, di Aula Bhineka Tunggal Ika Lantai 16 Gedung Merah Putih KPK RI

Penulis: Konstruktif.id
30 April 2025 | 19:02 WIB

Jakarta - Konstruktif.id | Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn berbagi pandangan tentang korupsi dan kendala pelayanan di Kota...

Read moreDetails

Berita Terkini

Pematangsiantar

Polsek Siantar Martoba Gelar GPM kepada Masyarakat

15 November 2025 | 21:03 WIB
Pematangsiantar

Polsek Siantar Utara Selesaikan Dugaan Pencurian Tabung Gas dengan Mediasi

15 November 2025 | 21:00 WIB
Pematangsiantar

Polri Untuk Masyarakat Polsek Siantar Martoba Respon Aduan Masyarakat

15 November 2025 | 20:56 WIB
Pematangsiantar

Viral Tak Dapat Bansos, Kapolsek Siantar Marihat Berikan Sembako

14 November 2025 | 23:36 WIB
Pematangsiantar

Respon Cepat, Polsek Siantar Selatan Selesaikan Masalah Warganya

14 November 2025 | 23:32 WIB
Pematangsiantar

Polres Pematangsiantar Berhasil Ungkap Pemilik 10 Butir Ektasi di Jalan SM. Raja

14 November 2025 | 23:29 WIB
Pematangsiantar

Pemilik Sabu 2,52 Gram Berhasil Ditangkap Polres Pematangsiantar Dari Lapangan Adam Malik

14 November 2025 | 23:24 WIB
Pematangsiantar

Polres Pematangsiantar Bersama Intel Korem 022/PT dan Kodim 0207/SML Ungkap Pemilik Sabu 3.70 Gram di Jalan Sumber Sari

14 November 2025 | 23:21 WIB
Pematangsiantar

Wali Kota Pematangsiantar diwakili Sekda Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSi, bersama Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Kemenkop Henra Saragih SH MH MKn melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Koperasi Kelurahan Merah Putih dan jembatan di Kelurahan Marihat Jaya Kecamatan

14 November 2025 | 23:17 WIB
Pematangsiantar

Wali Kota Pematangsiantar diwakili Sekda Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSi menghadiri Workshop Percepatan Operasionalisasi Koperasi Kelurahan Merah Putih

14 November 2025 | 23:11 WIB
Pematangsiantar

Viral Tak Dapat Bansos, Kapolsek Siantar Marihat Respon Datangi Warganya

13 November 2025 | 21:35 WIB
Pematangsiantar

Polres Pematangsiantar Amankan MS Miliki Sabu 3,28 Gram di Jalan Melati

13 November 2025 | 21:32 WIB
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms

© 2020-2024 Konstruktif ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Regional/Daerah
    • Medan
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Profil
  • Sehat
  • Seremoni
  • Video
  • Viral

© 2020-2024 Konstruktif ID

rotasi barak berita hari ini danau toba