Medan | Konstruktif.id
Demi uang santunan asuransi, seorang pria inisial HM di Binjai, Sumatera Utara nekad mengakui dirinya sudah meninggal. Mengaku hanya coba-coba, HM mengajukan klaim fiktif dengan mengirimkan dokumen yang dipalsukannya ke pihak asuransi.
HM menuturkan bahwa 14 hari setelah dirinya mengirimkan dokumen klaim, dia mendapat sms berupa pemberitahuan klaimnya berhasil sebesar Rp 90 juta yang ditransfer ke rekeningnya.
Uang hasil penipuan itu digunakan oleh HM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pihak asuransi yang mengetahui bahwa nasabahnya HM ternyata masih hidup, membuat laporan ke Polres Binjai. Ia lalu ditangkap oleh petugas Satreskrim Polres Binjai berdasar laporan perusahaan asuransi yang sudah melakukan pencairan klaim, yang diduga menggunakan dokumen kematian yang palsu.
Hal itu dilakukan oleh pria berinisial HM untuk memperoleh klaim asuransi. Semua dokumen kematian yang dibutuhkan untuk klaim asuransi dipalsukan. Termasuk dokumen kecelakaan lalu lintas yang berlabel Polres Binjai juga ia palsukan.
AKBP Romadhoni Sutardo Kapolres Binjai dalam Konferensi Persnya di Mapolres Binjai mengatakan bahwa perkara yang terjadi adalah membuat surat palsu dan menggunakan surat palsu dan penipuan.
“Pasal yang dikenakan adalah Pasal 263 ayat 1, 2 dan 3 dan atau Pasal 378 KUHPidana,” ujar Kapolres.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku hingga kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Binjai. (Sarman Sariono S).
