Balige l Konstruktif.id
Gairah dan semangat petani jahe di Desa Hutabulu Mejan Kecamatan Balige Kabupaten Toba, meningkat, seiring tingginya hasil panen yang mereka panen.
Kondisi tersebut secara langsung berdampak pada peningkatan ekonomi rumahtangga petani di kawasan ini yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19 sejak setahun lalu.
“Bertani jahe merupakan pilihan yang tepat untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi masyarakat desa ini akibat Covid-19,” terang Ivan Siahaan salah seorang petani jahe yang sukses, kepada Konstruktif.id Selasa (2/3).
Saat petani panen, tampak hadir Kepala Desa Hutabulu Mejan Haposan Simanjuntak, bersama Bupati LIRA Toba.
“Saya selaku Kades, bangga dan senang sekali melihat warga saya betul-betul serius bertani. Apalagi kalangan anak muda yang berkemauan tinggi. Tidak hanya duduk di warung, tetapi menyempatkan waktu untuk mengolah lahan yang kosong,” ujar Kades.
Ditambahkannya, terkhusus di masa pandemi saat ini, ungkapan yang mengatakan, “di situ ada kemauan, di situ ada jalan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Bupati Lira (Lumbung Informasi Rakyat) Toba, pihaknya mengapresiasi kemauan dan kerja keras petani mengolah lahan yang ada.
“Saya sangat mengapresiasi para petani muda sekarang yang benar-benar tulus dan mau bekerja serius. Apalagi mau mengolah lahan tidur, jadi lahan produktif,” tandasnya.
Harga Jahe terpantau Rp 17.000 per kilogram, cukup menggairahkan petani jahe yang sempat “tiarap” di masa pandemi. (Paber).