Balige | Konstruktif.id
Arus mudik pada libur nasional Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah pada tanggal 2 dan 3 Mei 2022 dan cuti bersama Idul Fitri pada 29 April, 4, 5, 6 Mei 2022 diperkirakan akan tinggi.
Dinas Perhubungan (Dishub), Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara menyambut libur tersebut, akan melakukan rekayasa arus lalu lintas di Balige, Laguboti dan Porsea guna mengantisipasi terjadi kemacetan.
Kepala Bidang Prasarana Dinas Perhubungan, Kabupaten Toba, Partogi Tambunan diruang kerjanya di Balige, menjelaskan, rencana rekayasa arus lalu lintas yang akan diterapkannya.
“Kendaraan yang datang dari Medan akan kami arahkan masuk jalan balige bypass. Yang dari Tarutung akan masuk kota Balige, sehingga arus lalu lintasnya terurai dan kemacetan tidak terjadi,” terangnya, Kamis (14/4/2022).
Di Laguboti, dikatakan, kenderaan roda empat yang datang dari Balige, rencananya akan diarahkan masuk kiri (Aruan Sosor), keluarnya Jalan Danau Toba. Sementara yang dari Medan akan lurus ke arah Balige.
Di Porsea, kenderaan yang dari Balige akan diarahkan masuk kiri jembatan porsea, keluarnya di Siraituruk, sedangkan yang dari Medan akan lurus ke arah Laguboti.
“Itulah rencana yang akan kami bawa dalam rapat bersama Polisi dan TNI nanti untuk disepakati. Karena rencana rekayasa arus lalu lintas harus kami rapatkan terlebih dahulu, sebab petugas dilapangan nanti terdiri dari personil TNI/POLRI dan Dinas Perhubungan,” ujarnya.
Petugas yang bertugas dilapangan nanti, lanjut Partogi sebanyak 87 orang, 10 orang diantaranya personil TNI, 20 Kepolisian dan 57 orang petugas Dinas Perhubungan.
Namun upaya ini bisa saja tidak berjalan lancar, jika masyarakat khususnya pengendara beca bermotor, angkutan umum, pribadi, truck dan sepedamotor sembarang parkir di badan jalan.
Karenanya, diharapkan partisipasi aktif semua pihak untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas.
“Jangan parkir sesuka hati ditengah badan jalan. Pengusaha SPBU juga kami harapkan dapat menambah personil yang bertugas mengisi BBM, supaya antrian tidak menimbulkan kemacetan,” pintanya. (Edward Sibuea).
