Pematangsiantar – Konstruktif.id | Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan menggelar Workshop Percepatan Operasionalisasi Koperasi Kelurahan Merah Putih. Workshop dibuka Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSi, di Gedung Serbaguna Pemko Pematangsiantar, Jumat (14/11/2025).
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Junaedi, Wesly mengatakan Workshop Percepatan Operasionalisasi Koperasi Kelurahan Merah Putih diselenggarakan Pemko Pematangsiantar dan di dukung penuh oleh Kementerian Koperasi Republik Indonesia. Hal ini menunjukkan sinergitas antara pemerintah kota, pemerintah pusat, dan stakeholder terkait.
“Saya sangat menyambut baik kegiatan ini, dan dengan penuh harapan operasional 53 Koperasi Kelurahan Merah Putih di Kota Pematangsiantar segera terlaksana,” katanya.
Menurut Wesly, sejauh berdasarkan laporan yang diterimanya, baru 3 koperasi yang sudah aktif berjalan, dengan mengandalkan modal sendiri.
“Untuk itu saya mendorong seluruh pengurus dan pengawas koperasi, dalam hal ini bapak/ibu lurah yang dikoordinir camat, agar segera mengambil langkah-langkah dengan mempedomani aturan yang ada serta materi workshop yang bapak ibu terima hari ini,” sebutnya.
Masih kata Wesly dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Junaedi, Koperasi Kelurahan Merah Putih merupakan bagian penting dari upaya pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat melalui koperasi. Sistem Informasi Koperasi Kelurahan Merah Putih yang saat ini didorong adalah instrumen nyata menuju transformasi digital, di mana koperasi, dan masyarakat dapat terhubung dengan secara layanan langsung pembiayaan, pemasaran, serta kemitraan dengan BUMN dan dunia usaha lainnya.
“Kami menyambut baik laporan dari kementerian yang menyebutkan dari 53 Koperasi Kelurahan Merah Putih di Kota Pematangsiantar, sudah 100 persen yang memiliki akun Simkopdes. Capaian ini tentu menggembirakan. Namun masih perlu kita tingkatkan agar seluruh Koperasi Kelurahan Merah Putih mampu memanfaatkan platform ini secara maksimal,” sebut Wesly.
Oleh karena itu, katanya lagi, workshop tersebut menjadi sangat strategis, bukan hanya untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga untuk seluruh Koperasi Kelurahan Merah Putih di Iota Pematangsiantar siap bertransformasi menuju koperasi modern, transparan, dan mandiri secara digital.
“Saya berharap seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya, penuh semangat dan keterbukaan dengan para narasumber, menjalin jejaring kerja dengan lembaga pembiayaan dan mitra usaha, serta menerapkan hasil workshop ini di lapangan, agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh anggota koperasi dan masyarakat luas,” kata Wesly.
Dilanjutkan Wesly, Pemko Pematangsiantar berkomitmen untuk terus mendukung penguatan koperasi.
“Kami percaya, koperasi yang sehat dan adaptif terhadap teknologi akan menjadi tulang punggung ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, serta menggerakkan kesejahteraan masyarakat dari bawah,” pungkasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Kementerian Koperasi RI Henra Saragih SH MH MKn mengatakan, sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), dan sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDKMP) berperan penting dalam memperkuat ekonomi kerakyatan serta mewujudkan pemerataan pembangunan di tingkat desa/kelurahan. KDKMP didesain untuk memperpendek rantai distribusi kebutuhan pokok, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Data aktivasi Simkopdes (Microsite) per 30 Oktober 2025, katanya, untuk Kota Pematangsiantar dari 53 KDKMP, saat ini yang telah memiliki akun sebanyak 44 KDKMP (83%), update microsite 24 KDKMP (45%), yang memiliki gerai 6 KDKMP (11%), dan yang mengajukan proposal kemitraan (BUMN) dan pembiayaan (Himbara) baru 8 KDKMP (15%).
Namun, per 10 November 2025 menjelang workshop, seluruhnya meningkat mencapai 100%. Sehingga diperlukan Workshop Percepatan Operasionalisasi dan Digitalisasi Simkopdes dalam proses kemitraan dan pembiayaan, pendataan keragaan, potensi desa/kelurahan, serta aset desa/kelurahaan.
Dengan keterbatasan sumber daya, katanya, Kementerian Koperasi RI bersama Pemko Pematangsiantar berinisiatif menggelar workshop, yang didukung berbagai mitra swasta, seperti perusahaan distribusi sembako, teknologi/tech provider, pemasok, lembaga pembiayaan (bank/KSO), dan sebagainya.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kelembagaan koperasi, khususnya KDKMP yang sekarang memasuki fase ke-2 (fase-1: penguatan kelembagaan). Fase 2 adalah fase operasionalisasi KDKMP yang berfokus pada pengembangan usaha, mencakup digitalisasi, kemitraan, dan akses pembiayaan,” jelas Henra.
Khusus pembiayaan, sambungnya, perkembangannya sesuai Inpres RI Nomor 17 Tahun 2025 Tanggal 22 Oktober 2025 tentang Percepatan Pembangunan Fisik Gerai, Pergudangan, dan Perlengkapan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Hal ini merupakan langkah strategis yang diambil Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi tantangan bagi KDKMP dalam penyediaan tanah 1.000 meter untuk pembangunan gerai. Sehingga diharapkan pada Maret 2026 semua KDKMP sudah beroperasi secara penuh.
Dalam kesempatan tersebut, Henra menyampaikan tujuan workshop tersebut, yakni: memberikan pemahaman teknis dan praktis mengenai operasionalisasi 53 KDKMP berbasis digital (Simkopdes); mempercepat pencapaian target operasionalisasi 100% KDKMP, termasuk meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat yang menjadi anggota KDKMP. Untuk itu, kehadiran business asisstant (BA) dan project managemen office (PMO) agar dapat dimaksimalkan; membangun jejaring kolaborasi KDKMP dengan mitra swasta, distributor sembako, penyedia aplikasi teknologi, pembiayaan/bank/KSP, dan lainnya.
Menurut Henra, acara tersebut bukan sekadar sosialisasi KDKMP. Disebut workshop karena dirancang agar seluruh peserta dapat melakukan praktek langsung di tempat, yaitu praktek dan tutorial 4 prioritas Simkopdes. Jika gerai yang paling sederhana belum ada, maka kantor kelurahan dapat menjadi gerai sederhana untuk usaha koperasi, seperti penjualan sembako atau tempat bazar sembako dengan Dinas Ketahanan Pangan. Sehingga masyarakat/calon anggota tertarik bergabung menjadi anggota koperai/KDKMP.
“Workshop ini difasilitasi oleh fasilitator dari Kemenkop RI dan helpdesk/operator dari Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Pematangsiantar,” tandasnya, seraya menambahkan hasil workshop akan terlihat di akhir kegiatan, apakah peningkatan aktivasi 4 prioritas Simkopdes bisa mencapai 100 persen.
Henra mengajak seluruh peserta untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan workshop, menyerap informasi, menanyakan yang belum jelas, serta melakukan inputan data dengan baik, dibantu oleh helpdesk. Kemudian, mengajak seluruh masyarakat di kelurahan masing-masing menjadi anggota Koperasi Kelurahan Merah Putih.
“Jika penduduk Kota Pematangsiantar saat ini 278 ribu orang, dengan simpanan pokok Rp 20 ribu dan simpanan wajib Rp10 ribu per bulan saja, maka akan terkumpul modal miliaran rupiah yang dapat menggerakkan usaha sektor ril perekonomian masyarakat kelurahan,” terangnya.
Ia juga mengimbau seluruh ASN/PNS Kota Pematangsiantar dapat memberikan contoh menjadi anggota Koperasi Kelurahan Merah Putih di kelurahannya masing-masing.
“Kepada seluruh peserta workshop, mari update Simkopdes. Kita tuntaskan hari ini!
Mari kita jadikan KDKMP sebagai pilar kemandirian ekonomi masyarakat berbasis gotong royong dan nilai-nilai kebangsaan,” ajaknya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Pematangsiantar Herbet Aruan SPd MH dalam laporannya menerangkan, tujuan kegiatan tersebut antara lain, meningkatkan akses permodalan Koperasi Kelurahan Merah Putih; meningkatkan kapasitas pengurus koperasi dalam penyusunan proposal pinjaman; memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, perbankan, dan koperasi; menyamakan persepsi dan langkah kerja antara Kementerian Koperasi Republik Indonesia, Pemko Pematangsiantar, pendamping, koperasi, serta pengurus koperasi dalam percepatan aktivasi Koperasi Kelurahan Merah Putih; mengidentifikasi hambatan dan kebutuhan teknis di lapangan untuk mempercepat aktivitas usaha koperasi; serta menyiapkan rencana tindak lanjut bagi setiap koperasi kelurahan agar siap beroperasi dan memberikan manfaat nyata bagi anggota maupun masyarakat sekitar.
Workshop diikuti 222 peserta, yang terdiri dari 159 pengurus/pengawas Koperasi Kelurahan Merah Putih Kota Pematangsiantar, dan 63 undangan. Dengan sasaran 53 Koperasi Kelurahan Merah Putih Κota Pematangsiantar.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara (Sumut) serta Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Kementerian Koperasi RI Henra Saragih. (Rey/red)






