Tebingtinggi | Konstruktif.id
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi langsung meninjau bencana banjir yang melanda Kota Tebingtinggi, Sabtu (28/11) di Pasar Sakti Kelurahan Bandar Sakti Kecamatan Bajenis dan Posko di Jalan Anturmangan Kelurahan Sri Padang Kecamatan Rambutan.
Dengan menggunakan perahu karet Gubsu didampingi Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM bersama Kapolres Tebingtinggi AKBP James Parlindungan Hutagaol SIK juga meninjau daerah terdampak banjir di Jalan Ikhlas (Belakang PLN) Kecamatan Rambutan Tebingtinggi.
Gubsu Edy Rahmayadi mengatakan, kita lihat kondisi air cukup tinggi, tetapi ada kelemahan dimana tanggul sekitar 50 meter jebol, sehingga air masuk ke Wilayah Tanjung Marulak Tebingtinggi.
Perlu ada normalisasi sungai. Kedangkalan sungai inilah menurutnya yang nanti harus kita evaluasi dan nanti dilakukan bersama-sama dengan BWSS.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara jelas akan menyiapkan bantuan logistik dan obat-obatan. Diperkirakan sekitar 10 ribu kepala keluarga yang terdampak banjir di Tebingtinggi ini,” kata Gubsu.
Menurut Gubsu, dalam penanggulangan banjir, dalam waktu singkat kita harus menyiapkan posko untuk memberikan logistik dan makanan.
Makanan diutamakan dan kemudian obat-obatan dan kita segera membagikan masker untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
“Kepada warga masyarakat saya menghimbau waspadai alam. Satu bulan yang lalu sudah saya sampaikan, kondisi alam saat ini kurang bersahabat. Tetapi kalau kita taati intruksi dari Bapak Walikota, Bapak Kapolres dan TNI, waspada dan pasti aman,” himbau Gubsu Edy Rahmayadi.
Sementara itu, Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM menjelaskan, sekarang terdapat 56 posko yang didirikan. Masih meminta bantuan posko-posko tenda pleton atau tenda kecil.
“Perahu kita tidak banyak, untuk itu kita juga meminta bantuan kepada Bapak Gubernur perahu untuk evakuasi warga-warga yang mengungsi, termasuk tadi logistik yang memang kita mintakan bantuannya,” katanya.
Walikota menegaskan bahwa di Tebingtinggi sama sekali tidak ada daerah yang terisolasi akibat dampak bencana banjir kali ini.
“Kita bersama SAR dan Tangana terus melakukan evakuasi. Darri tadi malam sudah menghimbau masyarakat jangan berdiam di tepi sungai, dan kita prediksi dari jam 20.00 Wib tadi malam, air akan naik mulai jam 24.00 Wib sampai dini hari, dan kenyataannya memang demikian,” jelas Walikota.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir yang melanda Kota Tebingtinggi ini disebabkan meluapnya aliran air Sungai Padang. Sejak Jumat (27/11) hingga saat ini, banjir telah merendam 5 kecamatan dan 14 kelurahan di Tebingtinggi. (Samsudin Silitonga).