Pematangsiantar | Konstruktif – Lembaga Survey Nusantara (LSN) merilis hasil survey peta elektabikitas Bakal Calon (Balon) Kepala Daerah Kota Pematangsiantar pada Pilkada 2020 di Hotel Sapadia Jalan Dipenegoro, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan, Senin (22/06/2020).
Ada 5 nama balon yang masuk dalam survey tersebut, adalah Binsar Situmorang, Rajamin Sirait, Asner Silalahi, Hefriansyah Noor dan Ojak Naibaho.
Dari 5 balon itu, yang lebih dikenal masyarakat adalah Binsar Situmorang (475 responden), menyusul Asner Silalahi (272), Hefriansyah Noor (195), Ojak Naibaho (148) dan Rajamin Sirait (110).
Direktur LSN FX Humuntal Rajagukguk mengatakan, survey melibatkan mahasiswa sebagai volunter dengan melakukan tatap muka langsung kepada 1200 responden yang tersebar di 8 kecamatan dengan masing-masing 150/kecamatan.
Survey dilaksanakan dalam periode 2-11 juni 2020, dengan memberi 10 pertanyaan kepada masing-masing responden.
Dari data yang dikumpulkan responden menginginkan Calon Kepala Daerah Kota Pematangsiantar ke depan merupakan sosok birokrat dengan jumlah responden 327. Sementara sosok pengusaha 316, akademisi 302 dan politisi 255.
Sebanyak 840 responden dari 1.200 responden di Kota Pematangsiantar tidak terlalu terpengaruh dengan isu SARA.
Dari lima Kandidat yang ditawarkan paling dipercaya tidak korupsi dan menjaga kemajemukan serta peduli pada bidang kesehatan adalah: Binsar Situmorang (470), Rajamin Sirait 219, Asner Silalahi 192, Hefriansyah Noor 161 dan Ojak Naibaho 158.
Sedangkan Nama Balon Walikota yang dikenal masyarakat, adalah Binsar Situmorang 475, Asner Silalahi 272, Hefriansyah Noor 195, Ojak Naibaho 148 dan Rajamin Sirait 110.
Kebanyakan responden menginginkan Pemimpin Baru 863 responden dari 1.200 responden, LSN juga mendapat data dari responden bahwa selama Pilkada yang paling banyak ditemui adalah tokoh masyarakat 473, mahasiswa 346, tokoh agama 150, Kepling 132, dan Lurah 99.
Dijelaskan Humuntal Rajagukguk, Mergin Error Survey ini 2,8 persen dan untuk survey selanjutnya komposisi masih bisa berubah sesuai dengan pergerakan masing-masing bakal calon yang ada, atau bisa saja akan dipengaruhi bakal calon yang baru datang. (Singly)