Konstruktif News
Minggu, 28 Desember 2025
No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Regional/Daerah
    • Medan
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Profil
  • Sehat
  • Seremoni
  • Video
  • Viral
Konstruktif News
No Result
View All Result
Konstruktif News
No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Regional/Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Video
  • Viral
Home News Nasional

KAPITAN PATTIMURA: ‘Setiap Beringin Besar akan Tumbang’

redaksi Penulis: redaksi
5 September 2020 | 05:27 WIB
Rubrik: Nasional
0

AMBON, akhir abad ke-18. Beberapa kapal Inggris tiba-tiba merapat ke pelabuhan. Ratusan serdadu di dalamnya bergegas turun, masuk ke Benteng Victoria, yang hanya beberapa tindak dari bibir pantai. Penduduk Ambon hanya melihat, tak berani bertanya, apalagi mencegah.

Segera setelah itu, bendera Belanda yang terpasang di halaman depan benteng diturunkan. Sebagai gantinya, bendera Inggris Union Jack dinaikkan. Sebagian serdadu yang lain, dengan senjata lengkap, menyebar ke penjuru kota. Mereka bersiaga.

Tidak ada perlawanan. Beberapa hari sebelum Inggris tiba, serdadu Belanda sudah menyingkir, dan hanya menyisakan segelintir. Rupanya waktu itu terjadi pergantian kekuasaan yang damai antara Belanda dan Inggris di Ambon, Maluku.

Perang yang berkecamuk di Eropa telah memaksa Raja Belanda Willem V lari dan bersembunyi dari kejaran Prancis di Kew, Inggris. Raja Willem yang dilindungi Inggris lalu memerintahkan bawahannya menyerahkan koloninya di Afrika dan Asia ke tangan Inggris.

Inggris sendiri sudah lama memantau Ambon. Sejak abad ke 17, Inggris sudah masuk ke Pulau Banda untuk membeli cengkeh dan pala. Maklum, permintaan rempah-rempah di Eropa kelewat tinggi. Keduanya juga beberapa kali berperang, bahkan saling bertukar pulau untuk berdamai.

Seabad lebih Belanda dan Inggris berebut Ambon, menggantikan 2 negara Eropa sebelumnya, Kastilia Spanyol dan Portugis. Namun, Spanyol dan Portugis menyepakati Perjanjian Zaragosa, hingga Spanyol menyingkir ke Filipina, sebelum Belanda akhirnya mengusir Portugis di Ambon.

Pada mulanya, masyarakat Ambon menganggap kedatangan Inggris pada akhir abad ke 18 itu sama dengan Belanda. Mereka sama-sama kulit putih, penjajah, yang datang untuk menghisap bumi dan kekayaan alam Maluku. Namun kemudian, di bawah Inggris, perlahan keadaan menjadi lebih baik.

Tidak ada lagi Pelayaran Hongi yang membakar pohon pala dan cengkeh. Tidak ada lagi monopoli perdagangan rempah-rempah. Pemindahan paksa para pekerja ke Jawa, juga perbudakan, disudahi. Beberapa pajak seperti pajak pasar dihapuskan, dan orang bebas berdagang dengan siapa saja.

Saat situasi mulai membaik itulah, Pemerintah Inggris merekruit serdadu dari warga Ambon. Janjinya, para serdadu itu tidak dikirim ke Jawa, tetapi bertahan di Maluku untuk mengamankan Maluku dari serbuan warga asing. Karena itu, seorang pemuda Ambon pun tertarik mendaftar.

Namanya Thomas Matulesia (1783-1817). “Ia tinggi, kurus dan sangat gelap. Tampaknya tidak terlalu cerdas. Dia orang Saparua, anggota Gereja Reformasi,” catat Komodor Ver Huell, kapten kapal perang Belanda di Maluku, yang juga menggambar skesta Matulesia di kapalnya. (Noldus, 1984)

Matulesia lalu dilatih serdadu Inggris. Saat Pangeran Diponegoro dan pasukannya di Jawa belum memanggul tombak dan menggenggam keris, ia sudah mahir menggunakan senapan. Maklum, 6 tahun ia jadi tentara Inggris di Ambon, lalu memimpinnya. Pangkat terakhirnya sersan mayor.

Namun, itu tidak lama. Beberapa tahun berselang, di Eropa, Napoleon kalah perang. Belanda yang terbebas dari Prancis kemudian mengadakan perjanjian dengan Inggris. Mereka menyepakati Traktat London, yang mewajibkan Inggris mengembalikan semua koloni Belanda yang dikuasai.

Setelah itu, Belanda datang lagi ke Ambon dan kembali menerapkan pola penjajahannya. Monopoli kembali diterapkan. Pajak tanah diperkenalkan, juga perbudakan dan pemindahan paksa penduduk. Traktat London yang membebaskan serdadu Inggris jadi serdadu Belanda atau keluar, diabaikan.

Di situlah ketidakpuasan Matulesia bermula. Ia melihat bagaimana Maluku kembali terperosok ke liang penderitaan. Tak tahan, ia mulai mengorganisir perlawanan. Pada 14 Mei 1817, ia merancang Proklamasi Haria bersama 21 raja, dan tetua adat. Mereka mengangkatnya sebagai panglima perang.

Keeseokan harinya, pemberontakan dimulai. Bermula dari Saparua, lalu ke Hanimoa, Haruku, Nusa Laut, Ambon, dan Seram. Empat hari kemudian, Matulesia juga menghabisi pasukan Belanda yang dikirim untuk merebut kembali Benteng Duurstede, di bibir pantai Pulau Saparua. (Nanulaita, 1985)

“Kami sudah sangat tertekan untuk merawat cengkeh dan kopi, tetapi kami juga diperintahkan menjaga perkebunan pala. Ini membuat kami, yang harus bekerja berat untuk Hindia Belanda, mengalami nasib yang semakin pahit,” katanya. (Noldus, 1984)

Namun, sejarah berkata lain. Kapitan Pattimura dikhianati. Dalam gelap malam 11 November 1817, ia ditangkap, lalu dihukum gantung di halaman Benteng Victoria. “Saya adalah beringin besar, dan setiap beringin besar akan tumbang. Tapi beringin lain akan menggantikan,” katanya. (Sumber kutipan: DDTCNews.com)

ShareTweetSendShareSharePin

Baca Juga

Nasional

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi menghadiri Konferensi Kota Toleran di Kota Singkawang

Penulis: Konstruktif.id
16 November 2025 | 18:59 WIB

Singkawang - Konstruktif.id | Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi menghadiri Konferensi...

Read moreDetails
Nasional

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi menghadiri Pembukaan Indonesia Ekonomi Syariah Tahun 2025-Forum & Expo di Islamic Center

Penulis: Konstruktif.id
25 Oktober 2025 | 19:35 WIB

Mataram - Konstruktif.id | Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi menghadiri...

Read moreDetails
Nasional

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn bertemu pihak PTPN 3 Holding

Penulis: Konstruktif.id
22 Agustus 2025 | 17:05 WIB

Jakarta - Konstruktif.id | Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn bertemu pihak PTPN 3 Holding, di Gedung Agro Plaza Lantai...

Read moreDetails
Nasional

Rapimnas Peradi Pergerakan di Samosir, akan Mengeluarkan Memorandum Danau Toba  

Penulis: Konstruktif.id
5 Juni 2025 | 19:08 WIB

Pematangsiantar –Konstruktif.id | Dewan Pimpinan Pusat Persaudaraan Profesi Advokat Nusantara atau DPP Peradi Pergerakan akan menggelar rapat pimpinan nasional atau...

Read moreDetails
Nasional

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi Menghadiri dan Menerima Penghargaan dari SETARA Institute dalam acara Peluncuran Indeks Kota Toleran 2024

Penulis: Konstruktif.id
27 Mei 2025 | 22:22 WIB

Jakarta - Konstruktif.id | Kota Pematangsiantar meraih prestasi membanggakan. Di tahun 2024, Kota Pematangsiantar sebagai Kota Toleran di Indonesia naik...

Read moreDetails
Nasional

Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar Ny Liswati Wesly Silalahi Bersama Ketua TP PKK Dari Berbagai kota se-Indonesia Menghadiri Ladies Program

Penulis: Konstruktif.id
8 Mei 2025 | 21:36 WIB

Surabaya - Konstruktif.id | Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar Ny Liswati Wesly Silalahi bersama Ketua TP PKK dari berbagai kota...

Read moreDetails

Berita Terkini

Pematangsiantar

Wakapolres Pematangsiantar Pimpin Patroli Pengamanan Gereja Malam Natal 2025

25 Desember 2025 | 19:56 WIB
Pematangsiantar

Pastikan Pengamanan Gereja Malam Natal 2025 Berjalan Aman Kapolres Pematangsiantar Laksanakan Patroli

25 Desember 2025 | 19:50 WIB
Pematangsiantar

Kapolres Pematangsiantar Resmikan Posko Kampung Bebas dari Narkoba di Gang Pulo Kumba

25 Desember 2025 | 19:43 WIB
Pematangsiantar

Jelang Ibadah Natal,Polres Pematangsiantar Bersama Kompi 2 Yon B Sat Brimob Polda Sumut Sterilisasi Gereja Perioritas

25 Desember 2025 | 19:36 WIB
Pematangsiantar

Respon Informasi Masyarakat, Polsek Siantar Martoba Cek TKP

25 Desember 2025 | 19:31 WIB
Pematangsiantar

Kapolres Pematangsiantar Tinjau Pos Pam Nataru 2025-2026

25 Desember 2025 | 19:27 WIB
Pematangsiantar

Pastikan Keamanan Nataru, Kapolres Pematangsiantar Bersama Forkopimda Kunjungi Pos Pam dan Yan

25 Desember 2025 | 19:22 WIB
Pematangsiantar

Kapolres Pematangsiantar Hadiri Perayaan Natal Tim Penggerak PKK Tahun 2025

25 Desember 2025 | 19:16 WIB
Pematangsiantar

Bhabinkamtibmas Polsek Siantar Martoba Rutin Patroli di Terminal Tanjung Pinggir

25 Desember 2025 | 19:12 WIB
Pematangsiantar

Sambut Nataru, Kapolsek Siantar Selatan Berikan Bansos

25 Desember 2025 | 19:08 WIB
Pematangsiantar

Wakapolres Pematangsiantar Tinjau Pos Pam Nataru 2025-2026

25 Desember 2025 | 19:04 WIB
Pematangsiantar

Bhabinkamtibmas Polsek Siantar Marihat Sambagi Warganya di Ladang Jagung

25 Desember 2025 | 18:55 WIB
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms

© 2020-2024 Konstruktif ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Regional/Daerah
    • Medan
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Profil
  • Sehat
  • Seremoni
  • Video
  • Viral

© 2020-2024 Konstruktif ID

rotasi barak berita hari ini danau toba