Delitua | Konstruktif.id
Oleh pemiliknya diberi nama The Le Hu Garden. Konon, Le Hu adalah nama suatu dusun kecil di Kecamatan Pahae Kabupaten Tapanuli Utara, yang merupakan asal muasal pemilik taman wisata ini.
Kesan pertama ketika memasuki area taman ini adalah kata Waw!
Mata mengajak kaki melangkah tenang untuk memberi waktu memanjakan mata, melahap pemandangan di setiap sudut-sudut taman.
Walau hanya berjarak beberapa kilometer dari Kota Medan, tapi suasana di sini sudah cukup menghantar kita ke suasana alam terbuka nan asri, hutan, indah dan segar.
Memasuki gerbang utama The Le Hu Garden, kita disambut ramah oleh para petugas yang tampil necis, bersahaja dan santun.
The Le Hu Garden adalah perpaduan kontur lembah dan perbukitan.
Objek pertama yang menyambut pengunjung setelah menuruni perbukitan ke lembah adalah sebuah danau kecil buatan.
Danau kecil ini, selain dihiasi oleh berbagai jenis ikan, juga diperlengkapi dengan air mancur. Melingkari danau, tumbuh berbagai jenis pohon dan bunga-bungaan yang menyumbangkan keindahan dan kesejukan.
Danau buatan ini, tidak hanya satu. Ada satu lagi di seberangnya. Lebih luas dan diperlengkapi dengan wahana permainan air seperti perahu dayung dan sepeda air.
Jika di danau pertama pengunjung disuguhi spot foto yang cantik, di danau kedua justru lebih banyak lagi spot yang bisa dipilih oleh mata kamera.
Ada dermaga kecil berwarna merah dan dangau kecil di tengah danau buat tempat duduk dan berkumpul, seraya menikmati sajian khas Resto The Le Hu Garden.
Semakin ke dalam, pengunjung bisa bercengkerama di taman artificial dengan tumbuhan asli sesuai dengan penamaan taman.
Ada taman Papua, Taman Jawa, Taman Jepang dan Ruma Adat Batak Toba. Di setiap taman, kita dapat menikmati keindahan tumbuhan asli dari daerah asalnya, yang tertata apik, natural dan tumbuh subur.
Walau bukan yang pertama sebagai tujuan wisata di pinggiran Kota Medan, The Le Hu Garden, dapat dipastikan salah satu yang terbaik dan tercantik.
Setiap keunikan, setiap kecantikan dan setiap kelangkaan tanaman di tempat ini, menyumbang harmoni selaras alam yang sangat pas untuk dipakai menjadi spot foto.
Tidak saja foto pribadi, keluarga, group, tetapi juga untuk spot foto pre wedding.
Di bagian perbukitan ke arah timur taman, terdapat playground dengan background rumah adat Batak yang cantik dan khas serta kerumunan burung merpati jinak yang bisa diajak bercanda dan berpose ria.
Gubuk dan gazebo, juga bisa menjadi pilihan untuk rehat menikmati kesejukan udara alam The Le Hu Garden. Dari gubuk dan gazebo yang berlokasi di perbukitan ini, kita bisa melayangkan pandang ke seantero taman sambil mengabadikannya dengan foto selfie.
Taman wisata, tentu tidak lengkap tanpa suguhan khas makanan dan minuman nan halal. Sebuah resto bersolek alamiah terbuat dari bangunan bambu, beratap material alam, menyuguhkan berbagai menu enak tetapi harga terjangkau.
Penampilannya Bintang 5 dengan harga makanan Kaki 5. Dari restoran ini, kita bisa melayangkan pandang ke arah danau buatan dan berbagai tanaman unik yang bergelantungan di pohon-pohon. Di danau buatan, tampak mengambang bunga Lotus dan Teratai.
The Le Hu Garden, bagai Kepingan Eden terletak di Jl Pendidikan Deli Tua, dekat dengan SMA Negeri 1 Delitua, yang hanya membutuhkan waktu paling lama 1 jam dari Kota Medan.
Rugi jika belum ke sana. Jika sudah pernah ke sana, maka rugi jika tidak mengulangi, sebab selalu saja ada yang baru di The Le Hu Garden. (Poltak Simanjuntak).