Parapat | Konstruktif.id
Diiringi lantunan musik Lagu Rohani Batak “Lobi Timbona” peti jenazah Pdt Sunggul P Sirait STh MM, didorong memasuki ruangan Gereja HKBP Parapat, Senin (4/1).
Tampak Pdt br Riswanti Panjaitan sang istri, bertujung ulos Batak warna abu-abu kehitaman berdampingan dengan putrinya Angel Sirait dan Putranya Georgy Sirait masing-masing memegang foto dan salib ayahnya, melangkah mengiringi di belakang 70 pendeta.
Suasana semakin terasa diselimuti duka ketika barisan prosesi pengiring 70 orang pendeta berjubah lengkap berjalan pelan menghantar rekan mereka sesama pendeta ke altar suci HKBP Parapat.
Ibadah yang berlangsung penuh haru dipimpin liturgis Pdt Parinsan Simanungkalit. Pembacaan Riwayat Hidup Pdt Sunggul P Sirait STh MM dilakukan oleh Pdt Rikson Hutahaean MTh.
Riwayat hidup yang dibacakan menyangkut perjalanan hidup Pdt Sunggul dari mulai lahir, sekolah, kuliah dan pelayanannya di HKBP hingga meninggal dunia Jumat (1/1) di tanah kelahirannya Parapat.
Mewakili jemaat HKBP Distrik X Medan Aceh tampil Kombes (P) Dr Maruli Siahaan. Mewakili semua pendeta tampil Pdt Same Siahaan, bersama-sama 8 orang praeses periode 2016-2020. Sedangkan mewakili pimpinan HKBP Pdt Tumpak Siahaan Kepala Biro Personalia HKBP.
Dalam khotbahnya Pdt Robert Pandiangan MTh, yang mengambil nats dari Psalm 39: 5-7.
Usai khotbah, ke 70 pendeta secara bersama-sama memberikan berkat terakhir kepada Pdt Sunggul P Sirait STh MM dan selanjutnya peti ditutup.
Diiringi lagi “Loas Ahu” peti jenazah diusung oleh rekannya pendeta menuju pekuburan umum di perbukitan Ajibata.
“Beristirahtlah dalam damai bapak praeses yang kasihi dan bapak banggakan, bapak Pdt Sunggul P Sirait STh MM, amangboru naburju,” tulis Pdt Ronny P Simanjuntak di laman FBnya. (Poltak Simanjuntak).