Pematangsiantar – Konstruktif.id | Pembentukan Team Raedy (Relawan Edy Rahmayadi) for Sumut 1 di Kota Pematangsiantar dibentuk oleh salah seorang Tokoh Masyarakat dan Tokoh Politik Kristian Silitonga. Adapun terbentuknya Team Ready For Sumut 1 ini didasari dengan berangkat dari kegelisahan dimana diakhir akhir ini dirinya melihat peta politik dan dinamika politik di Sumatra Utara semakin menggelembung dan tidak seimbang, dimana ada koalisi yang berlebihan, dan sementara sisi yang lain ada politik yang terancam.
Pada titik itu dirinya melihat deam menilai demokrasi yang sehat itu adalah demokrasi yang memfasilitasi terjadinya kompetisi politik secara merata, setara dan seimbang.
Menurut Kristian dalam pandangan Ready untuk peta politik Sumut saat ini sangat tidak berimbang dan menggelembung pada satu poros politik saja.
” Kita berbicara bukan soal maksud atau figur siapa atau anti siapa, tetapi kita lebih memilih menjaga dan merawat prinsip prinsip demokrasi. Nah, dalam konteks itu penggelembungan politik raksasa pada saudara Bobi tentu menjadi hak politik mereka dan Kita tidak dapat menilai itu.” Ungkap Kristian.
Tetapi Dalam Sisi pesta Demokrasi dirinya juga menilai kondisi itu tidak baik bagi iklim politik di Sumut. Oleh karena itu kemudian kami memilih untuk mendukung Edy Rahmayadi dengan beberapa pertimbangan yakni untuk merawat keseimbangan politik agar tidak terjadi fenomena Pilgubsu Sumut melawan Kotak Kosong. Secara objektif Ready menilai kepemimpinan saudara Edy 5 tahun yang lalu cukup berjalan dengan baik, terawat secara Konsolidasi, penerintahan di Sumut secara toleransi pembangunan cukup merata. Dan kami menilai saudara Edy cukup sangat terbuka dan mampu berkomunikasi politik dengan baik sesama lintas golongan di Sumatera Utara.
Tambahnya pembangunan 5 tahun sudah berjalan on the treak dan ini ini juga untuk memberikan kesempatan untuk menyempurnakan tidak lanjut pembangunan 5 tahun sebelumnya.
” Jadi bagi kami, ini perlu didukung agar pondasi yang telah diletakkan 5 tahun sebelumnya dapat berjalan denagn baik.” Terangnya.
Tambahnya lagi Sumut itu adalah miniatur demokrasi politik nasional baik secara biopolitik Nasional, demografi dan dinamika politik. Kami berkepentingan dan tidak ingin dampak pilores kemudian mengganggu keseimbangan iklim demokrasi si Sumut.
Dan juga menghindari terjadinya ketidakseimbangan politik dan pemilihan kotak kosong. Kami menilai saudara Bobi harus memiliki lawan tanding yang tepat, dan dari figur yang kami nilai, petahana Pak Edy Rahmayadi yang kami anggap menjadi kawan yang pantas dan terlepas dari akhir hasil siapa yang menang kita akan dukung bersama.
Masih diterangkan Kristian bahwa politik yang sehat menurut Ready Siantar- Simalungun adalah politik yang memfasilitasi kompetisi yang seimbang dari berbagai figur Calon, dan itu landasan deklarasi untuk membantu dan mendukung Saudara Edy Rahmayadi agar terawat demokrasi yang baik.
Relawan Edy Rahmayadi siantar-simalungun ini telah berjalan secara mandiri dan tidak terafiliasi dari kelompok kelompok tertentu dan kita terpanggil atas dasar kepentingan objektif dan banyak bergerak di bidang diskusi, dialog -dialog tentang pentingnya merawat demokrasi yang baik.
” Sumut tidak boleh terganggu dari politik politik pusat pada pilpres, jadi cukuplah, sudahi lah politik pilpres yang sudah usai.” Kata Kristian.
Sebenarnya terbentuknya Ready dari berbagai elemen elemen lebih kesoal gelisah melihat membengkaknya dukungan pada satu poros tertentu saja, walaupun itu hak partai politik tapi koalisi politik raksasa seperti itu tidak sehat bagi Sumatra Utara. Maka untuk itu kami berharap saudara Edy Rahmayadi dengan pernyataan kami ini dapat didengar parpol yang belum memutuskan sikapnya untuk siapa dan kepada siapa. Dan kami berharap untuk dapat didengar supaya saudara Edy Rahmayadi dapat dukungan dari parpol yang cukup, dan jangan parpol hanya mendukung satu calon saja, sehingga fenomena Kotak Kosong tidak terjadi, dan ini yang berbahaya bagi demokrasi dalam konteks pilgubsu.
Dan Dirinya berharap agar pernyataan ini dapat diikuti daerah lain, dan ini bisa jadi pertumbuhan basis partai yang belum memutuskan dalam hal ini PDI Perjuangan dan partai lainnya, untuk memberikan dukungan itu. Dan perlu disepakati kalau Kotak kosong itu merupakan politik tidak sehat dan merugikan masyarakat.
Diluar konteks pemerataan politik dan menghindari politik kotak kosong, adapun dasar lainnya Mendorong dan mendukung Edy Rahmayadi bahwa masa kepemimpinannya pembangunan di Sumut berjalan denag baik. dan point yang paling penting adalah komunikasi sosial politik nya sangat baik tidak ada perbedaan satu dengan yang lainnya, tidak ada perbedaan Agama, Suku dan Ras. Edy Rahmayadi juda sangat terbuka dan sangat cair pada semua kepentingan dan tidak beraplesi pada kelompok kelompok tertentu saja.
Dia juga merupakan milik semua lapisan masyarakat, dia juga aktif ke jegiatan, Gereja, Masjid, Vihara dan lainnya dan itu merupakan sikap dan aspek yang harus dirawat di Sumut.
Terkait infrastruktur di Sumatra Utara juga berjalan dengan baik walaupun belum dapat bejalan secara menyeluruh, dan hal seperti ini menurut Ready layak mendapatkan apresiasi dari pembangunan infrastruktur sebelum sebelumnya.
Dan jujur saja dari secara hitungan elite Politik lawan Bung Bobi yang didukung Koalisi Gemuk adalah Saudara Edy Rahmayadi. Dan kedepannya siapapun yang menag kita akan tetap taat terhadap hukum demokrasi. (Rey/Red)