Konstruktif News
Minggu, 27 Juli 2025
No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Regional/Daerah
    • Medan
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Profil
  • Sehat
  • Seremoni
  • Video
  • Viral
Konstruktif News
No Result
View All Result
Konstruktif News
No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Regional/Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Video
  • Viral
Home Opini

“Revolusi Mental Politisi” untuk Indonesia Maju (2)

redaksi Penulis: redaksi
5 Juni 2020 | 06:00 WIB
Rubrik: Opini
0

catatan | ingot simangunsong

 

 

PARTAI politik (Parpol) adalah bentukan dalam kelengkapan administrasi berbangsa dan bernegara. Parpol merupakan wadah penyampaian aspirasi yang diakui negara, yang di dalamnya bernaung sejumlah negarawan dan memiliki kemampuan untuk sumbangsih pemikiran memajukan bangsa ke arah yang lebih baik, damai dan sejahtera.

Kehadiran parpol yang berubah-ubah jumlahnya dari era Orde Lama (Soekarno), era Orde Baru (Soeharto, 32 tahun), dan era Reformasi (BJ Habibie, Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, Soesilo Bambang Yoedhoyono dan Joko Widodo), sejatinya untuk bersandingan dengan pemerintah dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan, menjadikan negara Republik Indonesia, yang berdaulat di mata dunia, dan memberikan damai sejahtera bagi rakyatnya.

Jokowi dalam tulisannya, menyampaikan pesan, bahwa “Dalam pembangunan bangsa, saat ini kita cenderung menerapkan prinsip-prinsip paham liberalisme yang jelas tidak sesuai dan kontradiktif dengan nilai, budaya, dan karakter bangsa Indonesia.” (hal 6).

Jokowi pun mengingatkan, sudah saatnya Indonesia melakukan tindakan korektif, tidak menghentikan proses reformasi yang sudah berjalan, tetapi dengan mencanangkan revolusi mental menciptakan paradigma, budaya politik, dan pendekatan nation building baru yang lebih manusiawi, sesuai dengan budaya Nusantara, bersahaja dan berkesinambungan.

Parpol dengan semangat ke-Indonesia-annya, menjadi sangat penting untuk kembali ke dasar-dasar pembangunan negara, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan ke-Gotong Royong-an.

KADER BERKARAKTER

Politik ke-Indonesia-an, adalah politik membangun untuk kemaslahatan orang banyak, rakyat yang berdaulat. Politik ke-Indonesia-an, bukanlah politik bagaimana membenturkan isi kepala (pemikiran) dengan isi kepala lainnya, dalam konteks bertempur untuk merebut kekuasaan tertinggi.

Politik ke-Indonesia-an, adalah politik meraih kekuasaan untuk mencapai satu tujuan bersama, yakni mengisi kemerdekaan untuk membangun bukan untuk merusak tatanan kebangsaan dan kenegaraan yang dengan berdarah-darah diperjuangkan para pendahulu dan bapak bangsa.

Politik ke-Indonesia-an, tidak merestui lahirnya para politisi busuk, penjahat politik dan politisi sakit jiwa, yang di dalam benaknya bagaimana memperkaya diri sendiri, kelompok atau partainya dengan menggerogoti uang negara.

Para pemimpin parpol di negeri ini, patut secepatnya menyadari terhadap pergeseran pemikiran kader-kadernya dalam pemahaman tentang membangun bangsa yang berkarakter ke-Indonesia-an. Kemudian, secepat itu juga melakukan perubahan dengan gerakan “Revolusi Mental Politisi.”

Parpol sebagai salah satu persyaratan administrasi dalam berbangsa dan bernegara, jangan pula memposisikan menjadi lebih tinggi dari semangat membangun Indonesia lebih maju. Pemimpin parpol harus lebih memahami, betapa besar peranannya dalam mengantar arah pembangunan Indonesia ke depan, sebagai warisan bagi anak cucu (generasi bangsa).

Jadi, pemimpin parpol harus punya tekad untuk melakukan rekrutmen kadernya yang berkarakter ke-Indonesia-an, yang bermartabat, beradab, beradat-budaya, beretika dan memiliki semangat manusiawikan manusia.

Kemudian, harus dengan tegas untuk menjaring para politisi busuk, penjahat politik dan politisi sakit jiwa untuk dimasukkan ke dalam pusat rehabilitasi politik ke-Indonesia-an. Atau kalau sudah tidak dapat dibina, ya dibinasakan saja karir politiknya.

JANGAN JADI PENJAJAH

Kita berharap, parpol yang hadir dan lahir dengan suasana kedemokrasian, jangan bertumbuh dan berkembang menjadi penjajah bangsa sendiri.

Hadirnya para politisi busuk, penjahat politik dan politisi sakit jiwa di panggung perpolitikan ke-Indonesia-an, dengan mengadopsi gerakan radikal dan barbarian, disadari atau tidak disadari, adalah bentuk penjajahan yang sedang dikembang-biakkan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Para pemimpin parpol, patut mendeteksi hal tersebut, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memaknai pembangunan Indonesia yang berdaulat, bermartabat, beradab, beradat-budaya dalam mencapai tujuan damai dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.

Semakin banyaknya kader parpol yang terlibat dalam tindak pidana korupsi, merupakan indikasi adanya gerakan semakin mengendurnya semangat bela negara.

Kendurnya semangat bela negara tersebut, menjadi embrio lahirnya rasa tidak peduli terhadap orang di sekeliling yang membutuhkan kesejahteraan.

Kader parpol korup itu, salah satu bentuk penjajahan yang membuat sebagian rakyat Indonesia, menjadi terhambat atau terputus peningkatan kesejahteraannya.

Mari, para pemimpin parpol, untuk melihat kembali dan kemudian memahami dengan hati jernih, konsep Tri Sakti yang pernah diutarakan Bung Karno dalam pidatonya tahun 1963 dengan tiga pilarnya, yakni “Indonesia yang berdaulat secara politik”, “Indonesia yang mandiri secara ekonomi”, dan “Indonesia yang berkepribadian secara sosial-budaya.”

Para pemimpin parpol dan seluruh kader partai, dalam berdemokrasi dan membangun bangsa, harus menyatukan pandangan bahwa keberadaan parpol bukanlah alat bertempur untuk merebut kekuasaan dengan daya nalar IQ Jongkok.

Merebut kekuasaan memang tujuan, tetapi tidak pula harus dilakukan dengan cara radikal, cara barbar, cara busuk, cara jahat dan cara sakit jiwa.

Tetaplah merebut kekuasaan, dengan semangat kemerdekaan untuk mencapai satu tujuan bersama, menjadikan Indonesia maju dan melaju untuk kedamaian dan kesejahteraan rakyatnya.

Revolusi mental politisi, sudah saatnya digerakkan, agar kita tidak lagi berhadapan dengan politisi busuk, penjahat politik dan politisi sakit jiwa. Agar radikalisasi dan barbarian, konglomerat hitam dan mafia proyek, tidak punya ruang apa pun di negeri ini.

Revolusi mental politisi, nafasnya harus kembali ke semangat Tri Sakti untuk bela negara menuju Indonesia maju dan melaju.

Ingat! MERDEKA itu, untuk membangun bukan untuk merusak bangsa.

*****

(Sekali lagi— SAYA, hanya rakyat biasa, tanpa gelar akademik (sarjana) apa pun. Hanya menyelesaikan pendidikan SLTA (1979). Tidak terlibat atau melibatkan diri pada panggung partai politik apa pun di negeri ini. Jelasnya, saya bukan seorang politisi.

Hanya saja, sebagai bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara, saya merasa terpanggil untuk menyampaikan sesuatu—walau bagi orang lain tidak ada apa-apanya— tetap menjadi sangat penting, setidaknya sebagai sebuah catatan.)

 

Penulis penggerak @Rumah Gotong Royong (RGR) Sumut dan inisiator @Pena Jokowi Centre Connection

Bagikan ini:

Share1TweetSendShareSharePin

Baca Juga

Oplus_16908288
Opini

Dinamika Sistem Pendidikan Tinggi yang Ideal di Indonesia

Penulis: Konstruktif.id
10 Juni 2025 | 22:56 WIB

Dinamika Sistem Pendidikan Tinggi yang Ideal di Indonesia Jakarta, 10 Juni 2025 Perguruan tinggi di Indonesia memainkan peran penting sebagai...

Read moreDetails
Opini

REFLEKSI 78 TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. APAKAH BERIBADAH SUDAH MERDEKA ?

Penulis: Redaksi Konstruktif
17 Agustus 2023 | 22:16 WIB

    Oleh : Limsardo Panjaitan, S.Pd. (Mahasiswa Magister Ilmu Administrasi, Universitas HKBP Nommensen, Medan)     Kita memperingati Hari...

Read moreDetails
Opini

Petani Sejahtera, Pangan Aman!

Penulis: Redaksi Konstruktif
3 Agustus 2023 | 22:51 WIB

  Oleh : PEBRIAN ARWADI PASARIBU Anggota GMKI Komisariat USI Cabang Pematangsiantar-Simalungun Bahan pangan adalah bahan baku berupa hasil pertanian,...

Read moreDetails
Opini

PENGABDIAN MAHASISWA DI TENGAH MASYARAKAT

Penulis: Redaksi Konstruktif
30 Juli 2023 | 23:44 WIB

  Oleh : YOPAN SIANIPAR Wakil Sekretaris Fungsional Masyarakat BPC GMKI Pematangsiantar-Simalungun Masa Bakti 2023-2025 Dalam dunia pendidikan, mahasiswa sering...

Read moreDetails
Opini

EKSISTENSI ORGANISASI DI ERA TEKNOLOGI

Penulis: Redaksi Konstruktif
29 Juli 2023 | 14:50 WIB

Oleh : Echa Uliany Gultom (Wasekfung Medkominfo) BPC GMKI Pematangsiantar-Simalungun Masa Bakti 2023-2025 Organisasi adalah suatu kesatuan atau susunan yang...

Read moreDetails
Opini

Kehidupan Mahasiswa Berorganisasi

Penulis: Redaksi Konstruktif
25 Juli 2023 | 18:25 WIB

Oleh : JELITA TAMPUBOLON Ketua Caretaker STIE Sultan Agung GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun Kehidupan mahasiswa berorganisasi memiliki peran yang sangat penting...

Read moreDetails

Berita Terkini

Pematangsiantar

Antisipasi 3C dan Premanisme, Polsek Siantar Timur Laksanakan Blue Light Patrol Malam Hari 

27 Juli 2025 | 07:42 WIB
Pematangsiantar

Polsek Siantar Utara Sampaikan Himbauan Kamtibmas dan Sosialisasi Call Center 110

27 Juli 2025 | 07:39 WIB
Pematangsiantar

Operasi Patuh Toba 2025, Sat Lantas Polres Pematangsiantar Lakukan Penindakan Pelanggaran Kasakmata

27 Juli 2025 | 07:36 WIB
Pematangsiantar

Ciptakan Situasi Aman dan Kondusif, Polres Pematangsiantar Laksanakan Patroli Hingga Subuh 

27 Juli 2025 | 07:31 WIB
Pematangsiantar

Polsek Siantar Martoba kedepankan Masalah Warganya Dengan Mediasi

27 Juli 2025 | 07:28 WIB
Pematangsiantar

Jumat Berkah, Kapolsek Siantar Timur Bagikan Bansos kepada Warga Membutuhkan 

27 Juli 2025 | 07:25 WIB
Pematangsiantar

Wujudkan Lingkungan Bersih dan sehat,Polsek Siantar Selatan Ikuti Gotong Royong Massal 

27 Juli 2025 | 07:22 WIB
Pematangsiantar

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn menerima kunjungan petugas Pendataan Keluarga Tahun 2025

25 Juli 2025 | 23:37 WIB
Pematangsiantar

Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar  menggelar Operasi Pasar Murah di Kecamatan Siantar Marimbun

25 Juli 2025 | 23:33 WIB
Pematangsiantar

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn menghadiri Rapat Paripurna VIII DPRD Kota Pematangsiantar terkait Nota Pengantar Rancangan KUA-PPAS P-APBD Kota Pematangsiantar Tahun Anggaran (TA) 2025

25 Juli 2025 | 23:29 WIB
Pematangsiantar

Sebanyak 55 siswa-siswi dari berbagai SMA/Sederajat dinyatakan lulus menjadi calon anggota Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Kota Pematangsiantar Tahun 2025

25 Juli 2025 | 23:25 WIB
Pematangsiantar

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn menghadiri Rapat Paripurna VII DPRD Kota Pematangsiantar terkait Nota Pengantar atas Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pematangsiantar Tahun Anggaran (TA) 2026

25 Juli 2025 | 23:22 WIB
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms

© 2020-2024 Konstruktif ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Regional/Daerah
    • Medan
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Profil
  • Sehat
  • Seremoni
  • Video
  • Viral

© 2020-2024 Konstruktif ID

rotasi barak berita hari ini danau toba