Pematangsiantar – Konstruktif.id | Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn mengikuti langsung Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Grand City Mall Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kamis (08/05/2025). Munas VII APEKSI dibuka Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto.
Dalam sambutannya, Bima Arya Sugiarto membahas kebijakan efisiensi yang diterapkan pemerintah pusat hingga daerah. Ia mengapresiasi Surabaya menjadi kota dengan kapasitas fiskal terkuat di Indonesia.
“Ada 10-11 di Indonesia yang PAD (Pendapatan Asli Daerah) kuat dibanding transfer dari pusat,” katanya.
Targetnya, di tahun 2045 mendatang, seluruh kota di Indonesia bisa punya kapasitas fiskal yang kuat.
“Mimpi kita menuju 2045, 98 kota di Indonesia punya kapasitas fiskal semakin kuat dari tahun ke tahun,” tuturnya.
Target itu, menurutnya, akan tercapai dengan kebijakan efisiensi yang sudah diterapkan pemerintah.
“Efisiensi itu menguatkan ruang fiskal, efisiensi itu investasi, efisiensi itu visi jangka panjang, membangun pendekatan baru, kultur baru, cara baru, menghilangkan yang mubazir agar tercipta ruang fiskal yang kokoh,” terangnya.
Ia juga memaparkan efisiensi perjalanan dinas di seluruh kota, kabupaten, dan provinsi, berkurang Rp10 triliun dari anggaran semula.
“Kami minta Dirjen Keuangan Daerah tentang efisiensi seluruh kota, kabupaten, provinsi. Efisiensi perjalanan dinas berkurang dari Rp44 T jadi Rp34 T,” imbuhnya.
Sementara acara seremonial yang diefisiensi mampu memangkas anggaran Rp4 triliun.
“Seremonial awal Rp48 T menjadi Rp45 T,” imbuhnya lagi.
Ia berharap, semua sepaham, efisiensi untuk menggunakan kepentingan yang bermanfaat langsung untuk rakyat.
“Kami paham banyak pertanyaan, catatan, tapi yang pasti hari ini Kemendagri ikhtiar maksimal agar visi misi bapak ibu berjalan seiring target Presiden,” tukasnya.
Ia juga mengingatkan seluruh kepala daerah memperkuat sinergi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Bangun hubungan yang mesra, bangun stabilitas politik atas dasar kekeluargaan dengan Forkopimda. Banyak persoalan selesai ketika Forkopimda solid kompak dengan bapak ibu,” tandasnya.
Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi mengatakan, Munas VII APEKSI Tahun 2025 menjadi wadah bagi seluruh kota di Indonesia untuk berkoordinasi dan mencari solusi terkait persoalan yang ada di wilayah masing-masing.
“Harapannya, bagaimana kita kepala daerah ini yang tergabung dalam APEKSI, agar yang menjadi keluhan dan hambatan terkait adanya regulasi pusat, bisa kita rembukkan di sini untuk memecahkannya,” ujar Wesly.
Munas APEKSI, lanjutnya, juga menjadi wadah untuk memperkuat kolaborasi antar daerah dalam upaya pembangunan daerah dan nasional. Apalagi, dalam kegiatan tersebut ada APEKSI Expo yang menampilkan bazar atau produk dan keterampilan dari setiap daerah.
Di hari yang sama, Wesly bersama Ketua Dewan Kerajinan Nasional dan Daerah (Dekranasda) Kota Pematangsiantar Ny Liswati Wesly Silalahi mengunjungi stand Indonesia City Expo (ICE) yang juga digelar di Grand City Mall Surabaya.
ICE menjadi salah satu rangkaian Munas VII APEKSI Tahun 2025. Selain itu ada juga kegiatan city tour dan kegiatan bersama untuk meningkatkan keakraban seluruh kepala daerah. (Rey/red)